Sabtu, 27 April 2013

POTRET ANAK INDONESIA



 Jalanan, mendengar kata itu pasti benak kita semua adalah tempat semua orang yang berlalu lalang untuk/ menuju / melaksanakan aktivitas. Tak terkecuali anak kecil, yang telihat duduk di depan pintu angkot (angkuatan umum), dengan menggoyangkan botol kecil yang berisi beras dengan nyayian yang tak karu-karun.
Ironis, kenyataan pahit harus di jalani oleh sebagian anak-anak indonesia yang di tengah teriknya matahari mereka mengais rezeki yang tak senilai dengan taruhan nyawa mereka. Yang seharusnya mereka tertawa, bermain dan bersekolah.  Ku berfikir salah siapa semua ini?, Orang tua?, Ekonomi keluarga?, Apa pemerintah? Semua itu pasti akan saling berkaitan dan sampai sekarang belum ada solusi yang terbaik untuk memecahkan masalah tsb
Banyak orang tua yang ekspolitasi anaknya untuk bekerja demi tercapainya kebutuhan hidup, dimanakah hati nurani mereka dan hati nurani kita melihat anak yang bersusah payah mengucurkan keringat dengan mengamen? Mereka yang tetap tersenyum dan senang hati menggoyangkan botol tanpa tau bahaya yang mengancam? Kenapa harus mereka yang menderita? Bukankah suatu negara berkewajiban untuk menjaga anak-anak dari suatu bentuk eksploitasi? Dan Bukankah anak-anak indonesia adalah penerus bangsa? Bagaimana mungkin menjadi penerus bangsa yang baik dan berkarakter bila anak tak memiliki bekal ilmu? Apakah harus anak yang kaya saja yang pantas untuk menjadi penerus bangsa? Bukankah jelas bahwa tujuan bangsa indonesia adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa” , memang hal yang sulit untuk merealisasikan tujuan tersebut. tapi ini adalah tantangan yang harus kita menangkan.
Penegak hukum yang seharusnya menegakkan suatu kebenaran, kenapa harus menutup muka melihat anak yang bekerja di jalan menantang maut. dimana sosok penegak hukum sebenarnya mereka bekerja bukan hanya menertibkan jalanan saja dan menyetop pelanggar kendaraan bermotor saja tapi harus menegakkan kebenaran akan hak-hak seorang anak untuk berada di dunianya bukan dalam dunia jalanan.
Bagaimana untuk membuka mata semua orang supaya peduli akan anak? Dan bagaimana membuka mata dan menyadarkan aparat dan pemerintah bahwa di luar sana banyak anak yang tak memperoleh hak-hak nya serta berikan solusi yang terbaik untuk para anak yang tereksploitasi secara nyata bukan hanya sebatas tulisan dan ujaran tapi harus dengan bukti.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar